Jumat, 29 April 2016

Pengalaman Menggunakan Nagios Sebagai Monitoring Server


Tampilan Home Nagios Core 4.1.1


Berawal dari "males" buka program aplikasi atau remote ke server satu persatu untuk ngecekin log error, sering juga nungguin ada user yang komplain misal gak bisa input data ternyata karena tablespace perlu di resize. Juga "males" banget catetin manual suhu ruangan server ke form di ruang server, dan banyak lagi masalah yang terjadi di server termasuk masalah jaringan dan hardware.
Dari peristiwa diatas, muncul ide gimana caranya biar ada satu wadah buat memantau segala bentuk kondisi yang ada di data center tanpa harus ada waktu jeda yang panjang buat nyelesain masalah pada server dan gak perlu pusing cari satu persatu permasalahannya, intinya biar gak ribet deh.

Setelah kesana kemari cari referensi tentang software monitoring tools, sebenernya banyak pilihannya kalo coba googling mulai dari yang berbayar sampai yang free juga ada. Tapi pilihan saya ternyata jatuh kepada NAGIOS, lho kok kenapa musti pake Nagios???? ini alasannya, yang pertama lisensi GPL (artinya bukan Gak Pake Lama yeh..hhe), artinya adalah lisensi publik umum jadi bisa dipake, dimodifikasi, dan disebarluaskan ke yang lain tanpa berbayar (wajib ini mah urutan paling pertama), alasan kedua adalah pengalaman Nagios sebagai tools monitoring jaringan udah sejak 1999, alasan yang terakhir adalah kalau ngeliat reviewnya nagios penggunanya banyak dan developernya juga banyak, bisa digunain untuk monitoring jaringan, software, hardware, aplikasi, database dll, plugin nya melimpah, mendukung sistem operasi apa aja, gak terlalu susah dikonfigurasi, pokokna mah Nagios is the most powerful monitoring system ceunah.

Sebelum kita review penggunaan Nagios yang baru beberapa bulan diterapin di data center tempat saya kerja. Saya mau kasih tau apa aja yang perlu dipersiapkan untuk menggunakan Nagios?

1. Siapin PC atau Komputer Server
2. Pilih jenis OS Linux yang mau dijadiin sistem operasi utama, disini saya pake CentOS 6.7
3. Download Nagios Core disini pake yang versi 4.1.1
4. Download plugin Nagios

Disini saya gak jelasin cara instalasinya, karena hanya review dan sharing pengalaman aja. Kalau mau tau cara instalasinya silahkan googling ndiri. Setelah semua persiapan selesai, sistem operasi linuxnya sudah diinstal, Nagios dan pluginnya sudah diinstal dengan baik (biasanya sebelum instal Nagios perlu beberapa file dependencies). Sampai disini saya anggep semua instalasi berjalan dengan lancar tanpa kendala dan sudah bisa dibuka melalui browser seperti gambar di bawah ini.


Sebelum bisa tampil di Nagios web, perlu beberapa file konfigurasi, Contoh script konfigurasi untuk host service, command, nagios.cfg :

command.cfg

nagios.cfg

services.cfg
Sekarang saya coba salah satu plugin untuk cek temperatur suhu ruangan server yang sudah dibuat konfigurasi juga sebelumnya dan terkoneksi dengan alat NTI Enviromux, dan hasilnya seperti gambar dibawah :



Dari gambar diatas bisa dimonitor kondisi suhu ruangan berapa derajat dan kelembaban udara. Hasil tersebut juga sesuai dengan trend yang ada pada MRTG, contohnya temperatur server room.

History temperatur juga bisa diexport dari log yang ada pada service log.

Sekarang kita lihat menggunakan plugin lainnya untuk cek disk space server, yang kebetulan akan coba pada server SUN SPARC dengan sistem operasi Oracle Solaris, bedanya kali ini kita harus install nrpe dan plugin di Solaris nya. Setelah diinstall dan buat konfigurasinya akan terlihat hasilnya seperti gambar di bawah :





Dari hasil diatas terlihat disk space yang tersedia (size, used, available), kalau dibandingkan dengan pengecekan manual melalui command shell bisa terlihat seperti dibawah ini :

Hasil sama dengan yang ada di Nagios
Jika disk hampir penuh (>90%) status menjadi warning, jika (>95%) maka status akan menjadi critical seperti contoh service lain yang mengalami kepenuhan disk di bawah ini :

To be continued...
(Red-Marvel)

0 tanggapan:

. © 2008 Template by:
Marvelism